30 Hari Bercerita – 15 Januari 2023 – Urusan Domestik Bersama Pasangan

“Kamu sadar enggak kalau di rumah ini kita cuma berdua? Jadi kalau ada kerjaan rumah yang enggak kamu beresin itu ya harus aku yang selesein,” kataku pada S di suatu pagi.

Setiap pagi aku bangun lebih dulu. Disambut dengan kondisi rumah setelah dipakai kucing-kucing beraktivitas malam dan sisa-sisa S semalam sebelum dia menyusul tidur ke kasur. Langsung membereskan rumah dan memberikan suplemen untuk kucing yang perlu vitamin tambahan tiap pagi sebetulnya hal yang biasa. Tapi seringkali jadi sulit kalau misal akupun bangun kesiangan karena aku harus berangkat kerja atau ada kegiatan lain sudah mengantri.

Belum lagi aku sering berpikir apa jadinya kalau aku enggak di rumah atau sakit? Apa rumah akan pecah belah? Sepertinya tidak boleh jadi kebiasaan untuk aku yang membereskan banyak hal di rumah. Melakukan pekerjaan domestik adalah hal dasar. Semua orang harus bisa melakukannya dengan baik, termasuk S. Begitu pikirku.

Dari sana dimulailah berbagai metode dan cara untuk aku mengajak S terlibat semakin dalam rumah tangga. Tidak luput juga berbagai cekcok sampai emosi.

Hari ini S sudah mahir menggunakan vaccum, menyapu, menyiram tanaman, hingga membersihkan litter box kucing. Bahkan tadi siang, dia yang menegur aku untuk tidak menginjak tumpukan debu di bawah karpet yang akan dia vaccum.

Banyak ucapan-ucapan tidak enak yang keluar dari mulutku dalam prosesnya. Seperti yang awal kukatakan tadi. Sebetulnya aku tidak suka melihat wajah S yang sakit hati setelah aku marahi. Tapi betul kata kebanyakan isteri, kalau pacar udah jadi suami, sifatnya berubah menjadi anak-anak alias jadi susah dikasih tahu. Untungnya setelah lebih dari 20 bulan bekerjasama dalam urusan domestik, belakangan kalau aku tegur, S membalasnya dengan,”kamu jangan marah-marah gitu…” Itu cara dia untuk memastikan apakah aku marah atau hanya ngomong aja.

“Enggak marah, cuma menegur. Mengingatkan aja.” Jawabku.

“Oh.. Hehehe.” Balas S yang lega karena aku tidak marah.

Semoga dia ingat ya apa isi tegurannya walau gak pake marah.